~ Definisi Manajemen
Istilah manajemen
memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan
sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai
tipe organisasi profit maupun non profit.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One
or more managers individually and collectively setting and achieving goals by
exercising related functions (planning organizing staffing leading and
controlling) and coordinating various resources (information
materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun
bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf
pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya
(informasi material uang dan orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5)
merupakan people who are allocate and oversee the use of resources jadi
merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the
process of administering and coordinating resources effectively and efficiently
in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut
kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan
mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha
utk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh
Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan
berbagai tugas yg mungkin diperlukan.
Manajemen Sebagai Ilmu Dan Seni
Manajemen itu perpaduan antara ilmu dan seni
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya,
manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada,
mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan
seni.
Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa
di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada
hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk
mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.Seni dalam manajemen yaitu membentuk
manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa
anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning,
organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah
melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan
telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih
dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi
sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan
karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I
Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa
manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz
Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal
ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus
melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga
mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada
defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Manajemen sebagai
ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang
mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
2. Manajemen sebagai
suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari
beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir
sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen sebagai
suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang
masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan
lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai
tujuan organisasi.
4. Manajemen sebagai
suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang
diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin
sumber-sumber yang tersedia.
5. Manajemen sebagai
suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau
bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang
teknik dan bidang hukum.
6. Manajemen sebagai
kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu istilah
yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di
dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah
dan kelompok pimpinan bawah.
Daftar Pustaka
2.Manajemen dan Manajer
~ Tingkatan Manajemen
1.
Manajer pada tingkat tertinggi hirarki organisasi , seperti direktur dan para
wakil direktur, sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis.
Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan. Menetaplan
arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang, merumuskan strategi,
menyusun prosedur operasional organisasi secara umum, serta menetapkan pedoman
interaksi organisasi dengan lingkungannya. Jadi, manajer tingkat atas
memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi dalam
periode waktu tertentu. Informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik, yang penting berupa informasi global dari seluruh transaksi yang
terjadi.
2.
Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala
divisi, berada pada tingkat pengendalian manajemen. Bertanggung jawab atas
pengelolaan organisasi berdasarkan departementalisasi, wilayah, produk atau
divisi. Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan
strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian dan membuat keputusan
operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya. Jadi, manajer tingkat
menengah memerlukan informasi berdasarkan divisinya. Khusus untuk departemen
persedian barang, majer membutuhkan informasi rinci tentang produk yang laris,
sehingga dapat dibuat perencanaan yang matang untuk menjamin persedian produk
tersebut.
3.
Manajer tingkat bawah, mencakup kepala departemen, supervisor, pimpinan proyek,
berada pada manajen tingkat pengendalian operasional. Bertanggung jawab atas
pelaksanaan rencana dan sasaran operasional, membuat keputusan jangka pendek
berdasarkan arah kebijakan, prosedur dan pedoman yang telah ditetapkan, serta
mengendalikan transaksi harian. Jadi manajer tingkat ini membutuhkan informasi
rinci dari pergerakan setiap transaksi agar dapat melakukan control terhadap
proses tersebut.
~ Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik
yang harus dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan,
atau dapat dikatakan pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan
dalam bidang manajemen.
Ada beberapa macam
pencapat dari pada ahli manajemen tentang fungsi manajemen atara lain sebagai
berikut :
Menurut Henry Puyol (1997: 9) fungsi
manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
Commanding (pemberian perintah), Coordinating (Pengkoodinasian), Controlling
(pengawasan).
Sedangkan menurut
Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel (1997: 99) fungsi manajemen yaitu a. Planning
(perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Staffing (Pengisian
jabatan), d. Directing (pengarahan), e. Controlling (pengawasan).
Adapun menurut G.R
Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu : a. Planning (perencanaan), b.
Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating (penggerakan), d. Coordinating
(pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan).
Berdasarkan beberapa
pendapat yang dikemukan para ahli manajemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa
ada lima fungsi manajemen sebagai berikut :
1.
Perencanaan
Perencanaan merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan pemikiran awal tentang langkah-langkah yang akan dilakukan agar mencapai perusahaan-perusahaan. Rencana-rencana ini dibutuhkan untuk memberikan dasar kepada perusahaan tentang tujuan-tujuan dan menetapkan prosedur yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk dapat menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi . perusahaan agar mereka dapat bekerja secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi / perusahaan
3.
Pengisian
Jabatan
Pengisian jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
Pengisian jabatan (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan dan pengembangan serta orientasi pada karyawan di lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
4.
Pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan, bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan pengarahan, bimbingan dan perintah kepada bawahan (karyawan) untuk melakukan pekerjaan seperti yang dikehendaki.
5.
Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
Pengawasan adalah kegiatan menemukan dan menerapkan cara / peralatan guna mengetahui bahwa rencana yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
~ Keterampilan manajer
Gambar ini menunjukan
keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan
dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1.
Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Daftar Pustaka
Link
:
3.Evolusi
Teori Manajemen
Teori Manajeman Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang
mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an
sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen
mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor
produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan, de
mikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
mikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang
Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang
manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena
pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar
para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.
Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja,
untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja
terus menerus dalam tugasnya.
4.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage
yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja
dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
~ Teori Manajemen Perilaku
Pencitraan
Pribadi
Berbicara pencitraan tak lepas dari
preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public sehingga
melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi public terhadap
pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang
bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image
sebuah organisasi.
Masalahnya sering kali terjadi kalau
citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah anda
melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita lakukan
hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri
ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga
ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis
pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect dan
segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda
terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan dan kemunafikan
didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku sehingga semua
orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang anda pantas
mendapatkan repect tersebut.
~ Teori
Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Riset operasi merupakan suatu metode
ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan
hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk
keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah
baru untuk analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya merupakan
pengambilan keputusan model untuk memecahkan masalah, tetapi juga memberikan
sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat bawah,
menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi dapat
dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
~ Evolusi
Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen untuk
masa dating adalah :
a. Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat
muncul sebagai yang paling berguna
b. Divergence
Setiap aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham
dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya kemungkinan muncul lebih
banyak aliran lagi
Aliran teori manajemen dapat
dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi
manajerial
b. Aliran thesis
organisasi
c. Aliran hubungan
manusiawi dan prilaku manusia
d. Aliran
kuantitatif (Matematik dan statistic)
e. Aliran teknis
industri
Pemikiran aliran manajemen terbagi 6
yaitu :
a. aliran
operasional dan proses manajemen
b. aliran empiric
atau kasus
c. aliran prilaku
manusia
d. aliran system
social
e. aliran teori
keputusan
f. aliran
matematik
Daftar
Pustaka
4.manajemen
dan Lingkungan Eksternal
~ Definisi Lingkungan
Merupakan
atas unsur-unsur diluar organisasi yang sebagian besar tak dapay dikendalikan
dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan seorang manajer
~ Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan
External Mikro
Hubungannya :
Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi dan berpengaruh secara langsung
ke dalam suatu organisasi
Supplier
è Penyediaan
Competitor
è Saingan
Custumer
è Langganan
·
Lembaga Pemerintah
Akan
memberikan pengaruh secara langsung ke dalam organisasi
·
Lembaga Keuangan
Merupakan
suatu Fatner dalam suatu perusahaan yang merupakan suatu sumber dana perusahaan
Lingkungan
Ekternal Makro
Memberi
pengaruh secara tidak langsung kepada suatu organisasi
·
Teknologi
Sangat
berpengaruh kepada perkembangan teknologi cepat berkembang
·
Ekonomi
Dimana
ekonomi ini akan membawa pengaruh pada suatu organisasi
·
Sosial
Budaya
Dimana social
budaya ini akan membawa pengaruh di dalam suatu organisasi
Misal :
-
Agama
-
Tradisi
-
Peraturan
-
Adat-istiadat dll
·
Politik
dan Hukum
Dimana
politik dan hokum ini dapat merupakan ancaman dan juga dapat berupa peluang
yang dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan prosedur-prosedur tertentu.
5.Tanggung Jawab
Sosial
Manajer
Artinya :
bahwa managemen haris memperhatikan danpak social ekonomi dalam pembuatan suatu
keputusan
Tanggung
jawab manager ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan seorang
manager karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya suatu perumusan
untuk jangka panjang. Dengan demikian manager harus dituntut
mengimplementasikan etika perusahaan (The Etic of Managers)
Terutama
hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga pendidikan,
perusahaan lain, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika
pembinaan merupakan kewajiban seorang kepada masyarakat bagaimanapun juga etika
seorang manager akan sangat mempengaruhi keputusan dan kegiatan organisasi
tentunya, etika seorang manager harus berdasarkan kepada nilai atau sekandal
moral yang dianggap baik dalam lingkungan suatu masyarakat.
Ada 5 (lima)
faktor yang mempengaruhi keputusan pada masalah etika
1.
Hukum, Menurut hukum yang berlaku
2.
Peraturan Pemerintah
3.
Kode Etik industri dan perusahaan
4.
Tekanan-tekanan sosial
5.
Tegangan antara standar perorangan dengan organisasi
Daftar
Pustaka



Artikel ini memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang manajemen umum, mulai dari definisi sampai penjabarannya. Sangat membantu.
BalasHapus